ERP
ERP adalah
suatu proses perencanaan yang terintegrasi dalam suatu organisasi, yang
bersifat lintas fungsional, terdiri atas berbagai fitur dengan tujuan agar
dapat merencanakan dan mengelola sumber daya organisasi dengan lebih efisien
dan dapat merespon kebutuhan pelanggan dengan lebih baik.
Penerapan sistem
informasi pada dunia bisnis oleh banyak pelaku diyakini dapat dapat
meningkatkan daya saing melalui nilai tambah pada produk dan layanan yang
dihasilkannya. Hal ini menjadi semakin terasa penting manakala system
perdagangan menjadi semakin meng global dan cenderung bebas, sehingga setiap
perusahaan harus dapat menghasilkan produk dan layanan yang lebih baik
dan lebih murah.
ERP diyakini banyak
pihak sebagai jawaban terhadap tantangan dalam persaingan di dunia bisnis
semakin kompleks dimana perusahaan-perusahaan mencoba untuk meningkatkan jumlah
konsumennya dengan melakukan pelayanan yang cepat dan biaya yang murah
dibandingkan dengan kompetitornya. Sebagai suatu jawaban, ERP mewujudkan
kesuksesan sebuah perusahaan dengan cara mengintegrasikan sistem informasi,
peningkatan efisiensi dari sistem informasi untuk menghasilkan manajemen yang
lebih efisien dalam business procesnya. Ketika perusahaan menjadi lebih efisien
akan maka daya saing perusahaanpun menjadi semakin meningkat.
Jadi peran ERP
adalah men-sinergikan semua bagian tersebut sehingga Sumber Daya
perusahaan lebih terencana, dengan mengintegrasikan seluruh data yang dimiliki
divisi-divisi perushaan agar dapat dengan mudah di organisasi dan dikontrol
alurnya. ERP menstandarkan bentuk informasi melalui keseragaman laporan serta
menstandarkan seluruh proses operasi perusahaa sehingga terjadi peningkatan
produktivitas dan effesiensi perusahaan.
Syarat terpenting
dari sistem ERP adalah Integrasi
· Integrasi yang dimaksud adalah menggabungkan berbagai kebutuhan pada satu
software dalam satu logical database, sehingga memudahkan semua departemen
berbagi informasi dan berkomunikasi.
· Database yang ada dapat mengijinkan setiap departemen dalam
perusahaan untuk menyimpan dan mengambil informasi secara real-time.
· Informasi tersebut harus dapat dipercaya, dapat diakses dan mudah
disebarluaskan.
· Rancangan perangkat lunak modular harus berarti bahwa sebuah bisnis
dapat memilih modul-modul yang diperlukan, dikombinasikan dan disesuaikan dari
vendor yang berbeda, dan dapat menambahkan modul baru untuk meningkatkan unjuk
kerja bisnis
ERP Sebagai Solusi
· Planing
: sistem ERP menghasilkan informasi dari data masukan untuk membuatperencanaan
aktivitas antar departemen agar sumber daya dikelola dan dialokasikan secara
efisien dan efek seperti perencanaan pembelian, produksi dan cash flow,
penjualan dan perencanaan biaya.
· Organizing
: struktur organisasi menjadi ramping, pembagian kerja yang tepat dengan sistem
yang terintegrasi untuk seluruh fungsi baik fungsi penjualan, pembelian,
profuksi dan keuangan sehingga dapat menghilangkan pekerjaan rangkap dan
menggunakan standarisasi data untuk seluruh departemen.
Controling
: seluruh proses bisnis dapat dikendalikan dengan menggabungkan seluruh
aktivitas masing-masing departemen dalam satu sistem yang terintegrasi,
sehingga dapat dihindari kebocoran, pemborosan, penyalahgunaan sumber daya yang
tidak tepat.
· Actuating
: seluruh aktivitas dilakukan sesuai dengan prosedur misalnya fungsi pembelian
harus melalui perhitungan perencanaan kebutuhan barang/material requirement
planning (MRP), oder pembelian, penerimaan barang dan pengakuan hutang. Jadi,
seluruh aktivitas dapat berjalan dengan efisien dan efektif
Implementasi ERP
pada perusahaan di Indonesia yang mempunyai harapan
untuk mempercepat
proses bisnis, meningkatkan efisiensi, dan meraup pendapatan yang lebih besar.
Namun, pada saat implementasi banyak faktor yang dapat menggagalkan implementasi
dan merupakan masalah yang dihadapi antara lain :
1. Manajemen tidak
menyediakan proyek tim yang terbaik pada proyek implementasi menyangkut
kompetensi anggota tim, kredibilitas dan kreativitas tim proyek, kepemimpinan
tim yang efektif, komitmen tim, tanggung jawab tim, jumlah tim yang memadai,
tanggungjawab yang tumpang tindih pada tim, pendekatan kerja yang kurang jelas,
tujuan yang tidak dipahami oleh tim proyek.
2. Manajemen tidak
mampu membedakan bahwa e-business bukanlah sekedar investasi teknologi
informasi melainkan perbaikan proses bisnis atau peningkatan bisnis dengan
didukung teknologi informasi. Akibatnya nilai investasi e-business yang
ditanamkan tak bisa kembali, karena banyak pimpinan perusahaan yang memiliki
pengertian bahwa e-business adalah sekedar investasi teknologi informasi, bukan
investasi bisnis yang didukung teknologi informasi.
Implementasi sistem
informasi yang berbasis ERP.
Layak sebuah sistem
informasi, sebagai sebuah proses implementasi ERP dapat dibagi menjadi tiga
fase. Yaitu fase inisiasi, pelaksanaan dan penyelesaian proses. Namun secara
lebih mendetail, fase-fase ini dibagi menjadi fase insiasi, fase evaluasi, fase
negosiasi dan persetujuan, fase modifikasi, fase penyelesaian, dan fase
eksploitasi.
Inisiasi : Berupa rencana strategis atau juga
dari beberapa kejadian yang muncul di perusahaan misalnya adanya tawaran dari
vendor, pergerakan dari kompetitior, pergerakan industri, peningkatan kualitas
proyek, perubahan pada peraturan dan hukum atau pemanfaatan anggaran teknologi
informasi yang lebih baik
Pelaksanaan : Setelah perusahaan menentukan paket
software yang akan digunakan dan dikostumisasi, berikutnya melakukan
konstruksi. Untuk pendekatan kesatuan paket, program sudah dirancang dan
diterapkan per modul, misalnya fungsi-fungsi pembelian, inventory, pembayaran
dan sebagainya.
Penyelesaian : Jika semua berjalan lancar,
konsumen akan melunasi pembayaran (tergantung kontrak). Dan juga tahapan ini
perusahaan biasanya mendapatkan pelajaran dan pengalaman atas
segala kejadian selama proyek implementasi, termasuk evaluasi
keberhasilan dan kegagalan dan peluang implementasi selanjutnya.
Secara umum, modul
yang tersedia dalam software ERP terbagi atas modul utama yakni Operasi serta
modul pendukung yakni Finansial dan Akunting serta Sumber Daya Manusia:
1.Modul Operasi,
terdiri dari :
General Logistics,
Sales and Distribution, Materials Management, Logistics Execution, Quality
Management, Plant Maintenance, Customer Service, Production Planning and
Control, Project System, Environment Management.
2.Modul Financial
& Akuntansi, terdiri dari :
General Accounting,
Financial Accounting, Controlling, Investment Management, Treasury, Enterprise
Controlling.
3.Modul Sumber Daya Manusia, terdiri dari :
Personnel
Management, Personnel Time Management, Payroll, Training and Event Management,
Organizational Management, Travel Management.
Beberapa tips yang dapat diadopsi dalam rangka
implementasi ERP di suatu perusahaan/organisasi, yaitu :
1.Knowledge &
Experience
Knowledge adalah pengetahuan
tentang bagaimana cara sebuah proses seharusnya dilakukan, jika segala
sesuatunya berjalan lancar. Experience adalah pemahaman terhadap kenyataan
tentang bagaimana sebuah proses seharusnya dikerjakan dengan kemungkinan
munculnya permasalahan. Knowledge tanpa experience menyebabkan orang membuat
perencanaan yang terlihat sempurna tetapi kemudian terbukti tidak bisa
diimplementasikan. Experience tanpa knowledge bisa menyebabkan terulangnya atau
terakumulasinya kesalahan dan kekeliruan karena tidak dibekali dengan pemahaman
yg cukup.
2. Selection
Methodology
Ada struktur proses
seleksi yang sebaiknya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dalam
memilih ERP. Proses seleksi tidak harus selalu rumit agar efektif. Yang penting
organized, focused dan simple. Proses seleksi ini biasanya berkisar antara 5-6
bulan sejak dimulai hingga penandatanganan order pembelian ERP. Berikut ini
adalah akivitas yg sebaiknya dilakukan sebagai bagian dari proses pemilihan
software ERP: analisa strategi bisnis, analisa sumber daya manusia, analisa
infrastruktur dan analisa software.
3. Analisa Business
Strategy
Mencakup beberapa
hal seperti :
· Level kompetisi di pasar dan ekspektasi pelanggan
· Keunggulan komparatif yang dimiliki perusahaan
· Strategi bisnis dan objective perusahaan
· Proses bisnis eksis dan rencana perubahan proses bisnis
· Prioritas bisnis dan prioritas objective perusahaan
· Target bisnis
4. Analisa
People
Mencakup beberapa
hal, seperti :
· Komitment manajemen dalam implementasi ERP.
· Unit atau orang yang terlibat dalam implementasi ERP
· Komitment orang yang terlibat dalam tim implementasi ERP
· Harapan dan kebutuhan end user dari implementasi ERP
· Penghragaan manajemen terhadap kesuksesan implementasi ERP
· Keterlibatan konsultan dalam implementasi ERP dari awal hingga akhir.
5. Analisa
Infrastruktur
Mencakup beberapa
hal, seperti :
· Kelengkapan infrastruktur (overall networks, permanent office systems,
communication system dan auxiliary system)
· Ketersediaan anggaran dalam penyediaan infrastruktur.
· Kebutuhan infrastruktur untuk implementasi ERP
6. Analisa
Software
Mencakup beberapa
hal, seperti :
· Fleksibilitas software ERP terhadap kondisi perusahaan.
· Daya dukung service dari vendor
· Analisa kebutuhan waktu
Kelebihan Dari ERP
:
· Integrasi antara area fungsional yangberbeda untuk meyakinkan
komunikasi,produktifitas dan efisiensi yang tepat.
· Rancangan Perekayasaan.
· Pelacakan pemesanan dari penerimaan sampai fulfillment.
· Mengatur saling ketergantungan dari proses penagihan material yang
kompleks.
· Pelacakan 3 cara yang bersesuaian antara pemesanan pembelian, penerimaan
inventori, dan pembiayaan.
· Akuntasi untuk keseluruhan tugas: melacak pemasukan, biaya dan keuntungan
pada level inti.
· Akses informasi yang dapat dipercaya, hal ini dikarenakan DBMS konsistensi
dan akurasi dari data yang diinput dan juga hasil report yang akan dibuatkan.
· Menghidari redudansi dari pemasukkan data dan operasi, hal ini dikarenakan
modul-modul yang mengakses data yang sama dari data base yang terpusat sehingga
menghindari pemasukkan data yang berkali kali.
· Mengurangi jeda waktu penampilan informasi dan laporan, yaitu
meminimalisasi prose penarikan dan penampilan data. dengan sekali klik saja
laporan dapat ditampilkan tanpa harus mencari cari sumber data dan memanipulasi
lagi.
· Pengurangan Biaya, hal ini dikarenakan adanya penghematan waktu peningkatan
kontrol dan DSS dengan analisa yang berskala enterprise.
· Peningkatan skalabilitas, hal ini dikarenakan ERP memiliki desain yang
tersetruktur dan modular.
· Memiliki akses ke dunia luar, yaitu modul CRM dan EDI (Electrinic Data
Interchange).
· e-commerce dan e-business, yaitu membuka akses ke internet dan kultur
kerjasama.
Kelemahan dari ERP :
· Terbatasnya kustomisasi dari perangkat lunak ERP.
· Sistem ERP sangat mahal, hal ini dikarenakan biaya bervariasi dari ribuan
dollar samapai denganjutaan dollar. hal ini dikarenakan biaya untuk prosess re
engineering sangat tinggi.
· Perekayasaan kembali proses bisnis untuk menyesuaikan dengan standar
industri yang telah dideskripsikan oleh sistem ERP dapat menyebabkan hilangnya
keuntungan kompetitif.
· ERP sering terlihat terlalu sulit untuk beradaptasi dengan alur kerja dan
proses bisnis tertentu dalam beberapa organisasi.
· Sistem dapat terlalu kompleks jika dibandingkan dengan kebutuhan dari
pelanggan.
· Data dalam sistem ERP berada dalam satu tempat, contohnya : pelanggan, data
keuangan. Hal ini dapat meningkatkan resiko kehilangan informasi sensitif, jika
terdapat pembobolan sistem keamanan.
· Ketergantungan pada satu vendor tertentu, hal ini dikarenakan sistem ERP
yang telah diimplementasikan memerlukan support yang lama dari vendor yang
menginstall.
· Kompleksitas, System ERP biasanya terlalu banyak fitur dan terlalu kompleks
untuk digunakan oleh end user.
Comments
Post a Comment