Dear Blogiary

"Dari Abu Hurairah rodhiyallohu anha, dia berkata,"Rasulullah solaullohu'alahi wasalam bersabda, 'Janglah kalian saling dengki, saling menipu, saling membenci, saling menjauhi, dan janganlah menjual dengan cara menyerobot penjualan orang lain. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara. Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lain, maka dia tidak boleh menzhaliminya, menelantarkannya, mendustainya, dan menghinakannya. Takwa itu ada di sini (seraya menunjuk dada beliau tiga kali). Cukuplah seseorang dikatakan telah berbuat jahat jika dia menghina saudaranya sesama muslim. Setiap muslim haram darahnya bagi muslim yang lain, demikian juga dengan dan kehormatannya.' " (HR Muslim)

Senyum adalah gerak tawa ekspresif yang tidak bersuara untuk menunjukkan rasa senang, gembira, suka dan sebagainya, dengan mengembangkan bibir sedikit. (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

Jodoh memang unik karena sepenuhnya rahasia Allah. Ketika belum menikah dulu, kita tidak tahu, siapa yang nanti akan menjadi pendamping hidup kita. Bagi Anda yang memang belum menikah, boleh saja mempunyai rencana dan menentukan pilihan "calon" pasangan hidup. Tapi hasil keputusan akhir tetap ada pada kekuasaan Allah. Allah yang dengan keluasaan ilmu-Nya, mengetahui mana jodoh yang baik dan pantas bagi hambaNya Kita memang tidak bisa mendikte Allah dalam hal apa pun, termasuk dalam masalah jodoh. Boleh jadi hati kita sangat condong pada si A, tapi sesungguhnya si A bukanlah pasangan hidup yang baik dan pantas untuk kita. Boleh jadi juga kita merasa kurang sreg pada si B, tapi sesungguhnya dialah pasangan hidup yang baik dan pantas bagi kita. Mahasuci Allah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu.                       Memang ada "rumus jodoh" dalam Al-Qur'an:      ...

mas kawin untuk bidadariku adalah sekuntum bunga melati yang aku petik dari sujud sembahyangku setiap hari buah cintaku dengan bidadariku adalah lahirnya generasi teladan yang menggendong tempayan-tempayan kemanfaatan bagi manusia dan kemanusiaan pada setiap tempat, pada setiap zaman mereka lahir demi kesejatian sebuah pengabdian dalam abad-abad yang susah, abad-abad tidak mengenal Tuhan abad-abad hilang naluri kemanusiaan abad-abad berkuasa rezim-rezim kemungkaran dan mereka tetap kekar dan setia membela kebenaran dan keadilan estafet perjuangan kami berkelanjutan sambung-menyambung pada setiap generasi tak berpenghabisan terus bergerak mengaliri ladang-ladang peradaban seperti cintaku pada bidadariku yang terus tumbuh semakin subur dari hari ke hari laksana kalimat-kalimat suci di hati para salehin di hati para nabi ** ** Dipetik dari puisi Habiburrahman El Shirazy berjudul "Bidadariku" yang dimuat dalam Antologi Puisi 'NAFAS P...