Soal dan Jawaban Babak Penyisihan Temu Ilmiah Nasional 2009
Soal
Babak Penyisihan
1. Sekarang
ini, lembaga keuangan syariah semakin bertambah dari segi kuantitas. Termasuk
diantaranya lembaga keuangan mikro atau BMT. Meski menyebut diri sebagai
lembaga keuangan syariah, pada prakteknya tidak sedikit BMT yang memberikan
bagi hasil rasa bunga (missal: bagi hasil dengan akad musyarakah ditentukan
nominalnya di awal).
Jika
Anda dalam posisi calon nasabah pembiayaan yang HANYA bisa memilih antara
lembaga keuangan ‘syariah’ tersebut dan lembaga keuangan konvensional, manakah
yang akan Anda pilih? Berikan argument.
2. Seperti
kita ketahui saat ini banyaknya bank-bank umum syariah yang bermunculan tidak
diiringi dengan pengetahuan tentang ekonomi Islam secara kaffah. Banyak dari
masyarakat menyamakan antara konsep bunga dan bagi hasil karena tidak tahunya
mereka terhadap ekonomi Islam. Bahkan seperti kita ketahui masih banyak ulama
yang mempertentangkan konsep bunga itu sendiri.
Jelaskan
konsep bunga yang mudah dipahami oleh masyarakat yang notabene tidak mengerti
apa-apa mengenai ekonomi apalagi tentang bunga! Jelaskan perbedaannya dengan
konsep bagi hasil! Berikan contoh yang jelas
3. Saat
ini perbankan syariah belum mencapai 3% market share perbankan di Indonesia.
Dengan kondisi yang masih kecil ini, pelayanan beberapa bank syariah masih
kalah baik dengan bank konvensional. Begitupula dalam hal fasilitas, akses, aplikasi,
peluang error, penyelesaian masalah dll.
Bagaimana
cara Anda mengajak masyarakat untuk tetap memilih bank syariah selain dari aspek
Halal, Haram, Riba, maupun Berkah, sedang kondisi perbankan syariah di Indonesia
masih seperti itu?
4. Melihat
kondisi perekonomian Negara Indonesia
sekarang ini, tentunya kita mengetahui sejauh mana pemerintah telah menunjukkan
dukungannya terhadap perkembangan ekonomi Islam, tetapi hasilnya pun belum
dapat kita rasakan seluruhnya. Pandangan masyarakat luas terhadap ekonomi Islam
adalah sebuah sistem yang “hanya” menjadi sebuah alternatif semata.
Bagaimanakah
seharusnya kebijakan pemerintah pada masa depan dalam mengembangkan ekonomi
Islam dari semua sisi termasuk praktek masyarakatnya? Bagaimana hubungan
kebijakan pemerintah tersebut dengan kebijakan fiskal dan moneter Indonesia
yang masih menggunakan instrument bunga sebagai komponen utamanya? Bagaimana
solusi pemerintah dalam menghapuskan instrument bunga kebijakan-kebijakannya?
|
Besar Dana
|
Return rata2
|
Giro
|
Rp 240 M
|
3%
|
Tabungan
|
Rp 360 M
|
4%
|
Deposito
|
Rp 600 M
|
9%
|
5. Data
keuangan sebuah BUS adalah sebagai berikut:
Data Funding:
Data Financing:
Modal
Pby
|
Besar dana
|
Mudharabah
|
Rp. 100 M
|
Musyarakah
|
Rp. 150 M
|
Murabahah
|
Rp. 550 M
|
Ijarah
|
Rp. 200 M
|
Dengan
target LABA BERSIH perusahaan sebesar 6.44% dari pembiayaan dan masing2 moda
pembiayaan ditetapkan Murabahah=50%,
Ijarah=25%, Musyarakah= 15% dan Mudharabah=10%. Sedang Overhead cost sebesar 3%
dari total pembiayaan.
a. Berapa
persen rate of return rata rata dari seluruh modal pembiayaan tersebut.
b. Jika
rate pasar setara 17%, kompetitifkah rate masing masing modal pembiayaan di
atas? Beri argument!
Lembar
Jawaban
1.
Jawaban : Kami akan lebih
memilih Lembaga Keuangan Syariah. Karena pembiayaan
musyarakah memiliki arti kerjasama antara dua pihak atau lebih, baik pihak
pertama maupun pihak kedua sama – sama dapat memberikan konstribusi dana, yakni BMT dan Nasabah sesuai dengan proporsi nisbah
yang disepakati di awal. Pembagian profit menggunakan prinsip profit sharing
karena kita tidak tahu bagaimana kondisi yang akan datang (dibagi sesuai
realisasi keadaan). Keuntungan dibagi sesuai dengan
nisbah dalam kesepakatan antara para mitra pada awal akad, dan kerugian akan
dibagikan menurut proporsi modal.
2. Jawaban :
Bunga jelas berbeda dengan bagi hasil. Bunga atau riba secara umum
pengertiannya adanya berkembang, bertambah, tumbuh. Sistem bunga menghendaki
adanya kondisi yang selalu untung, padahal kenyataannya tak selamanya bisnis
dapat berjalan dengan lancar dan dapat berakibat adanya kerugian. Jumlah
pembayaran bunga sistemnya tetap sampai kapanpun. Sedangkan bagi hasil,
proporsi nisbahnya ditetapkan di awal akad melihat kemungkinan adanya untung
maupun rugi. Dan pembagian
bagi hasil sesuai dengan realita dari hasil pembiayaan diantara kedua belah
pihak. Keuntungan dan kerugian dalam bagi hasil ditanggung kedua belah pihak.
Karena kita tidak akan tau bagaimana keadaan di masa depan sehingga sebaiknya
diterapkan sistem bagi hasil.
Besarnya rasio bagi hasil harus berdasarkan pada jumlah keuntungan yang
diperoleh. Dalam kondisi impas tidak ada
pembayaran dan pada kondisi mengalami kerugian maka kerugian tersebut juga
dibagi bersama.
3. Jawaban :
Berkembangnya Ekonomi Syariah di Indonesia berdampak positif terhadap perkembangan perubahan iklim
perekonomian. Misalnya saja para pelaku ekonomi
mikro memiliki antusias pada konsep Ekonomi Syariah karena masyarakat
tersebut setiap harinya bertransaksi seperti konsep transaksi Syariah karena
mereka yakin bahwa konsep kapitalis
hanya menguntungkan pemilik modal saja. Kontribusi Bank Syariah dalam
pembiayaan UMKM dapat memperluas implementasi Ekonomi Syariah di Indonesia.
Secara khususnya dalam Bank Syariah, dapat dimulai dari aktualisasi dalam
membumikan ekonomi Islam di seluruh intra Bank – Bank Syariah, mendayagunakan
sumber daya insani dengan optimal, melihat sumber daya insani sebagai pusat
kemajuan perkembangan ekonomi Islam dengan kata lain, yakni menciptakan kader –
kader baru yang menguasai Ekonomi Islam, pelayaanan di Bank Syariah
ditingkatkan, sosialisasi kepada masyarakat bahwa BS lebih baik daripada Bank
Konvensional.
4. Jawaban :
Belajar dari adanya krisis ekonomi dunia maka sebaiknya pemerintah menguatkan
ekonomi syariah di Indonesia. Dimana pemerintah sebagai mitra yang strategis
dalam membangun kekuatan ekonomi Islam. Karena kebijakan yang dikeluarkan pemerintah
sangat berpengaruh dalam perkembangan ekonomi syariah. Sebagaimana kita ketahui
bahwa ekonomi syariah masih sulit dihapuskan karena telah berakar kuat di
Indonesia. Bahkan semenjak dikeluarkannya Fatwa MUI mengenai diharamkannya
”riba” dalam perbankan sikap BI hanya diam. Namun kita harus tetap optimis karena banyak jalan
mencapai kejayaan ekonomi syariah. Antara lain dengan sosialisasi, training,
seminar ekonomi syariah yang dilakukan oleh pemerintah guna mensosialisasikan
ekonomi syariah kepada masyarakat. Pemerintah sebagai regulasi tertinggi dalam
perekonomian di Indonesia. Maka dari itu sebaiknya kita sebagai individu
individu yang mengaku pejuang-pejuang ekonomi Islam seharusnya mampu untuk
berada di pemerintahan. Demi mencapai tujuan dari misi ekonomi Islam yang salah
satunya adalah mengajak pemerintah untuk ikut berkomitmen dalam pelaksanaan
pemberdayaan ekonomi syariah untuk mencapai kesejahteraan umat.
5.
Jawaban :
Comments
Post a Comment