Puisi-Puisi Ku...(Turina Sabari)
Tudung hati pun tersibak
Terkuak tabir di balik elok rupa
Terpana oleh fatamorgana
Rindu gemintang mengeriap
Tertutup oleh kelamnya awan malam
Bulir air mata di heningnya malam
Selaksa doa membasuh jiwa
--------------------------------------
Tersadar dari lamunan panjang
Yang terjadi semua ada masanya
Mendaki menurun konstan berarak
Yang terjadi agar kita berpikir
Jika kata terindah adalah Ikhlas
Yang terjadi akhirnya kembali padaNya
----------------------------------------------
Sampailah aku pada usia ku ini
Selama 20 tahun 240 bulan 7200 hari
Ku kecap nikmatMu ku rasa kesilapanku
Banyak yang telah terlewat yang terlupa
Aku kerap terkesiap
Lihat janggutnya ia rawat
Diantara belah dagunya rambut yang putih
Sebuah tanda keimanan dan kesiapan surga
Aku masih terus mengembangkan senyum
Lihat tawa dan rewelan mereka
Sesaat saling pukul kemudian saling tertawa
Ada impian
Pada diri mereka
Ada harap
Dalam hati keduanya
Semoga aku bisa menjadi yang terbaik
-----------------------------------------
Terkuak tabir di balik elok rupa
Terpana oleh fatamorgana
Rindu gemintang mengeriap
Tertutup oleh kelamnya awan malam
Bulir air mata di heningnya malam
Selaksa doa membasuh jiwa
--------------------------------------
Tersadar dari lamunan panjang
Yang terjadi semua ada masanya
Mendaki menurun konstan berarak
Yang terjadi agar kita berpikir
Jika kata terindah adalah Ikhlas
Yang terjadi akhirnya kembali padaNya
----------------------------------------------
Sampailah aku pada usia ku ini
Selama 20 tahun 240 bulan 7200 hari
Ku kecap nikmatMu ku rasa kesilapanku
Banyak yang telah terlewat yang terlupa
Aku kerap terkesiap
Lihat janggutnya ia rawat
Diantara belah dagunya rambut yang putih
Sebuah tanda keimanan dan kesiapan surga
Aku masih terus mengembangkan senyum
Lihat tawa dan rewelan mereka
Sesaat saling pukul kemudian saling tertawa
Ada impian
Pada diri mereka
Ada harap
Dalam hati keduanya
Semoga aku bisa menjadi yang terbaik
-----------------------------------------
Comments
Post a Comment