Fikih Pesan Pernikahan

PESAN RASULULLAH SAW. KEPADA ISTRI 'UTSMAN IBN 'AFFAN
Diriwayatkan dari al-Hasan, Rasulullah saw. pernah berpesan kepada istri 'Utsman, "Wahai anakku! Tidak diangggap seorang istri jika dia tidak memenuhi keinginan suaminya atau malah mengancamnya, meskipun seandainya dia disuruh berjalan kaki dari gunung hitam ke gunung merah, atau dari gunung merah ke gunung hitam. Berbuat baiklah kamu terhadap suamimu!"

PESAN RASULULLAH SAW.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah saw. pernah ditanya, "Siapakah istri yang terbaik itu?" Beliau menjawab, "Yang menyenangkan hati suaminya jika dipandang, tidak membantahnya jika diperintah, dan tidak melawannya dengan sesuatu yang dibencinya terkait diri dan hartanya."

PESAN 'ABD ALLAH IBN JA'FAR KEPADA PUTRINYA
'Abd Allah ibn Ja'far berpesan kepada putrinya, "Wahai putriku! Jauhilah rasa cemburu karena itu adalah gerbang perceraian. Jauhilah cercaan dan makian karena itu hanya akan mencipatakan kebencian. Seringlah berhias dan memakai wewangian; dan ketahuilah bahwa perhiasan terbaik adalah celak, dan wewangian terharum adalah air."

PESAN PUITIS
Sejarah mencatat sebuah syair berisi pesan-pesan pernikahan yang sarat dengan tuntunan moral dan keagamaan.
            Mohonlah maaaf kepadaku niscaya engkau melanggengkan cintaku
            Jangan mengusik perasaanku saat aku marah
            Jangan membuatku marah seperti pukulanmu pada rebana yang bertubi-tubi
            Karena engkau tidak mengerti betapa aku kesepian
            Jangan sering mengeluh karena ia akan hilang dengan ketegaran
            Aku yakin, jika cinta dan benci bersatu dalam hati
            Maka cinta tidak akan ada dan kalah
            Pesan Ja'dah ibn Hubairah
Diriwayatkan dari Umm Musa bahwa setiap kali Ja'dah ibn Hubairah menikahkan putri-putrinya, pada malam penyerahan mereka kepada pengantin laki-laki, dia pasti akan menyepi sejenak dengan mereka dan berpesan kepada mereka agar senantiasa menjauhi akhlak yang buruk dan tidak pantas dilakukan.

PESAN ASMA' BINT KHARIJAH
Diriwayatkan dari Abu Bisyr bahwa setiap kali Asma' bint Kharijah hendak menyerahkan putrinya ke tangan suaminya, dia berpesan, "Wahai putriku! Jadilah untuk suamimu seperti budak perempuan untuk tuannya. Jangan terlalu dekat sehingga dia bisa memilikimu sepenuhnya, dan jangan terlalu jauh sehingga kamu menyusahkannnya. Jadilah untuk suamimu seperti apa yang telah dikatakan ayahmu kepadaku,
            Mohonlah maaf kepadaku niscaya engkau melanggengkan cintaku
            Jangan mengusik perasaanku saat aku marah
            Aku yakin, jika cinta dan benci bersatu dalam hati
            Maka cinta tidak akan ada dan kalah

Menurut al-Qurthubi, beberapa bait syair ini merupakan gubahan Abu al-Aswad al-Du'ali.

PESAN SEORANG IBU
Sejarah menulis sebuah pesan pernikahan yang masyhur dari seorang ibu yang tidak diketahui namanya. Pesannnya adalah sebagai berikut,
            "Wahai putriku! Jangan sampai lupa untuk membersihkan tubuhmu karena kebersihan bisa membuat wajahmu kian cerah, membuat suamimu lebih mencintaimu, menjauhkanmu dari banyak penyakit, dan membuatmu lebih kuat dalam bekerja. Wahai putriku! Perempuan yang jorok dan dekil tidak akan pernah dilihat dan didengar. Dan apabila engkau menemui suamimu, temuilah dengan perasaan bahagia karena cinta kasih itu ibarat badan, sementara ruhnya adalah keceriaan wajah."

PESAN ASMA' BINT KHARIJAH AL-FAZARIYYAH

Asma' berpesan kepada putrinya, "Wahai putriku! Sesungguhnya engkau telah keluar dari sarang yang biasa kamu tempati, engkau akan mendapati tempat tidur yang belum pernah engkau ketahui sebelumnya dan teman yang tidak pernah engkau kenal sebelumnya. Oleh karena itu, jadilah untuknya seperti bumi maka dia akan menjadi seperti langit untukmu, jadilah untuknya seperti hamparan tanah maka dia akan menjadi seperti tiang untukmu, dan jadilah untuknya seperti budak perempuan maka dia akan menjadi seperti budak lelaki untukmu. Jangan menutup-nutupi rahasia terhadapnya karena itu akan membuatnya memusuhimu, jangan mencacinya karena akan membuat dirinya membencimu, dan jangan menjauh darinya karena itu akan membuatnya melupakanmu. Jika dia dekat denganmu maka mendekatlah kepadanya, dan jika dia menjauhimu maka menjauhlah darinya. Jangan biarkan dia mencium selain wewangian, mendengar selain kebaikan, dan melihat selain keindahan.

PESAN AMAMAH BINT AL-HARITS
Dikisahkan bahwa 'Amr ibn Hijr telah meminang Ummu Iyas bint 'Auf ibn Mihlam al-Syaibani. Ketika malam pernikahan telah datang, Ummu Iyas diberi beberapa nasihat penting oleh ibunya, Umamah bint al-Harits.
            Umamah berpesan kepada putrinya, "Wahai putriku! Seandainya nasihat itu diberikan agar adab menjadi lebih mulia, tentu aku tidak akan memberikannya kepadamu. Akan tetapi, nasihat itu adalah pengingat bagi orang yang lalai dan penuntun bagi orang yang berakal. Seandainya seorang istri tidak membutuhkan suami karena kekayaan melimpah yang dimiliki oleh kedua orangtuanya dan karena kedua orangtuanya sangat membutuhkannya, tentu aku menjadi orang yang paling tidak membutuhkan suami. Akan tetapi, perempuan itu diciptakan untuk laki-laki, dan laki-laki diciptakan untuk perempuan.
            "Wahai putriku! Sesungguhnya engkau telah berpisah dari suasana yang biasa engkau rasakan dan telah meninggalkan sarang yang biasa engkau tempati, untuk kemudian menuju sarang yang belum pernah engkau kenal. Oleh karena itu, jadilah untuknya seperti budak perempuan maka dia akan menjadi seperti budak laki-laki yang taat untukmu. Tunaikanlah untuknya sepuluh hal maka dia akan sangat mencintaimu. Yang pertama dan kedua adalah menerima setiap pemberiannya dengan tulus dan menaatinya. Yang ketiga dan keempat adalah memerhatikan penglihatan dan penciumannya. Jangan biarkan matanya melihat keburukan pada dirimu, jangan biarkan hidungnya mencium dari dirimu selain bau wangi."
            "Yang kelima dan keenam adalah memerhatikan waktu tidur dan makannya; karena sering kali lapar sangat menyakitkan dan tidur tidak nyenyak itu sangat menjengkelkan. Yang ketujuh dan kedelapan adalah menjaga hartanya serta memelihara kehormatan dan keluarganya; pandai membelanjakan harta dan pintar mengurus keluarga. Adapun yang kesembilan dan kesepuluh adalah jangan melawan satu pun perintahnya dan jangan membeberkan satu pun rahasianya. Jika engkau terus menentangnya maka engkau akan terus dibuat khawatir dengan pengkhianatan di depannya saat dia sedih atau menampakkan kesedihan di hadapannya saat dia bahagia." []

(from the book of fikih perempuan ) 

Comments

Popular posts from this blog

Evaluasi Sumber Daya Perusahaan

Servis Laptop yang Bagus, Bergaransi, Pengerjaan Cepat, di Bogor IPB Dramaga