Ahli Ibadah dengan Pelacur yang Cantik Jelita

Ahli Ibadah dengan Pelacur yang Cantik Jelita
Sebuah riwayat menceritakan bahwa dahulu ada seorang pelacur yang sangat cantik jelita. Dia tidak mau melayani orang yang datang kecuali jika dibayar sebanyak seratus dinar.
            Secara kebetulan pada suatu hari ada seorang ahli ibadah yang melihat wajah pelacur cantik itu sehingga membuatkan ahli ibadah itu tertarik dan jatuh cinta kepadanya. Karena lelaki ahli ibadah itu mengetahui, bahwa untuk dapat dilayani oleh pelacur cantik itu orang harus memberinya uang sebanyak seratus dinar, maka lelaki ahli ibadah itu akhirnya pergi mencari pekerjaan untuk mengumpulkan uang sebanyak itu.
            Setelah uang sebanyak seratus dinar itu dapat dikumpulkan, dia pun pergi menemui pelacur cantik itu serta berkata kepadanya: "Kecantikanmu telah membuat aku benar-benar tergoda, oleh karena itu, aku telah berusaha untuk mendapatkan uang seratus dinar  sebagaimana yang engkau kehendaki itu."
            Wanita pelacur itu berkata: "Silahkan masuk ke rumahku."
            Dengan tidak berfikir panjang, ahli ibadah itu langsung masuk ke rumahnya. Di dalam rumah pelacur yang cantik jelita itu tersedia sebuah tempat tidur yang dibuat dari emas. Pelacur itu lalu duduk di atas tempat tidurnya dan berkata: "Marilah segera mendekatiku."
            Ketika lelaki ahli ibadah itu bermaksud untuk memuaskan nafsunya, pada waktu itu juga tiba-tiba ia ingat kepada Allah sehingga menggigil seluruh tubuhnya. Kepada wanita pelacur tersebut lelaki ibadah itu berkata: "Biarlah aku pergi saja meninggalkan kamu dan uang yang jumlahnya seratus dinar itu ambillah olehmu!"
            Wanita pelacur itu kembali bertanya: "Apakah sebenarnya yang terjadi atas dirimu, bukankah kamu telah tergila-gila kepadaku sehingga kamu membanting tulang dan mengeluarkan peluh untuk mendapatkan uang sebanyak seratus dinar? Pada saat ini kamu telah mendapatkan apa yang telah kamu inginkan itu, akan tetapi mengapa kamu akan meninggalkan aku?"
            Lelaki ahli ibadah itu berkata: "Sesungguhnya aku takut kepada Allah SWT dan juga atas kedudukanku selama ini disisi-Nya. Mungkin jika aku meninggalkan kamu, kamu merasa benci kepadaku, ketahuilah olehmu, sesungguhnya aku juga sangat membenci kamu karena Allah.
            Wanita pelacur itu berkata: "Jika yang kamu katakan itu benar, aku tidak akan bersuami kepada orang lain selain kamu."
            Lelaki ahli ibadah itu berkata: "Biarlah aku keluar!"
            Wanita pelacur itu menjawab: "Tidak, kecuali bila kamu mau menjadi suamiku."
            "Tidak, biarlah aku keluar dari rumahmu ini!" kata lelaki itu.
            Wanita itu kembali bertanya: "Apakah yang membuatmu merasa keberatan bila aku memohon kepadamu supaya engkau menikahi aku?"
            Lelaki itu menjawab: "Untuk menjadi isteriku boleh saja, akan tetapi aku harus pergi meninggalkan tempat ini kembali ke tempat biasanya aku melakukan ibadah."
            Selepas berkata demikian, lelaki ahli ibadah itu langsung pergi meninggalkan rumah pelacur tersebut. Begitu juga dengan wanita pelacur itu ia ikut serta keluar dari daerahnya untuk bertaubat kepada Allah dan menyesali segala perbuatan yang telah dilakukannya. Wanita pelacur itu terus berjalan, hingga akhirnya ia sampai ke tempat asal lelaki ahli ibadah itu.
            Kepada ahli ibadah tersebut seseorang datang menemuinya dan berkata: "Sesungguhnya permaisurimu telah datang kepadamu."
            Ketika ahli ibadah melihat kedatangan wanita itu, ia terkejut dan langsung terjatuh dalam pelukan wanita pelacur yang cantik jelita itu. Pada waktu itu juga lelaki ahli ibadah tersebut menghembuskan nafasnya yang terakhir. Melihat keadaan demikian, kepada orang yang hadir, wanita pelacur yang telah bertaubat itu bertanya: "Apakah lelaki idamanku yang telah meninggalkanku buat selama-lamanya ini mempunyai saudara?"
            Orang yang hadir pada waktu itu menjawab: "Ia mempunyai saudara lelaki, akan tetapi saudara lelakinya itu hidup dalam keadaan kemiskinan."
            "Jika memang demikian, aku akan menikah dengannnya sebagai ganti dari lelaki yang aku cintai ini." Kata wanita itu.
            Akhirnya wanita tersebut menikah dengan saudara lelaki ahli ibadah itu dan dari hasil pernikahan tersebut, Allah SWT mengurniakan kepada mereka sebanyak tujuh orang anak yang kemudian ketujuh orang anak tersebut menjadi nabi semuanya.

[Penyusun, Agus Suryana, 41 Kisah-kisah Islami]

Comments

Popular posts from this blog

Evaluasi Sumber Daya Perusahaan

Servis Laptop yang Bagus, Bergaransi, Pengerjaan Cepat, di Bogor IPB Dramaga